Medan FM - Pada 10 Desember 2015 ini, PT Pertamina Gas dan PT Perusahaan Gas Negara dan sejumlah kementrian terkait seperti kementrian perekonomian dan kementrian ESDM sepakat untuk menurunkan harga gas industri di Sumatera Utara menjadi 12,22 USD per MMBTU.

Hal ini dicapai setelah menjalani rapat 2 jam lebih antara Pertamina gas, PGN, dan Asosiasi Perusahaan Pengguna Gas Sumut disaksikan oleh Kementrian Perekonomian, Kementrian ESDM dan ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba.

Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba mengatakan setelah rapat koordinasi, dicapai kesepakatan bahwa pada 10 desember harga gas industri turun dari 13,8 USD per MMBTU menjadi 12,22 USD per MMBTU dan pada 1 januari 2016, harga kembali turun menjadi 11,22 USD per MMBTU. Penurunan ini setelah adanya penurunan harga dari pertamina gas 1,09 USD per MMBTU dan PGN 0,55 USD per MMBTU. Menurut parlindungan, hasil keputusan ini akan dilaporkan dan didiskusikan kembali dengan presiden dan wakil presiden serta menteri terkait.

Sementara itu, Ketua Apigas Sumut, Johan Brien mengatakan bahwa pihaknya berharap agar harga gasa turun diangka 8,7 USD per MMBTU. Jikapun tidak bisa diangka tersebut, diharapkan harga gas industri hanya 1 digit atau tidak diatasa 10 USD per MMBTU. Karna jika terlalu mahal, maka akan banyak perusahaan pengguna gas tutup dan berdampak pada perekonomian nasional khususnya sumatera utara.

Sementara itu, perwakilan PT PGN pusat, Hendy mengatakan bahwa pihaknya hanya sebagai distributor dan menjual gas kepada industri sesuai dengan harga gas yang dibeli. Margin yang didapat hanya diperoleh dari biaya distribusi saja. (Tri Kurniawan/Medan)