Medan FM - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia atau Perbarindo mendorong agar Bank Perkreditan Rakyat meningkatkan penyaluran kredit, namun pengawasan dan seleksi kreditur harus di perketat sehingga angka NPL BPR tidak tinggi.
Sekretaris Perbarindo Sumut, Bumaman Teodeki Tarigan mengatakan selama ini, penyaluran kredit terbesar BPR disalurkan pada sector perdagangan kecil. Sedangkan kredit macet atau NPL terbesar disumbangkan dari sector perkebunan khususnya di daerah Rantau Parapat dan Kisaran. Pihaknya terus mendorong BPR untuk meningkatkan penyaluran kredit, namun kualitas analis kreitd harus terus dilatih sehingga hitungan resiko lebih tinggi. Menurut Bumaman seharusnya NPL setiap BPR dapat dibawah 5 persen jika kinerja analis kredit dan penyeleksian kreditur lebih ditingkatkan.
Lebih lanjut, Bumaman Tarigan juga menambahkan perbarindo menargetkan kredit BPR di sumatera utara pada tahun ini dapat mencapai 15 persen seiring dengan membaiknya ekonomi Indonesia. (Tri Kurniawan/Medan)