Medan FM - Akibat kebijakan asosiasi pengusaha karet Indonesia yang mengurangi ekspor karet, membuat realisasi nilai ekspor sumatera utara pada Januari hingga April lalu juga turun. Pada periode Januari hingga April, ekspor sumut tercatat sekitar 2,3 Miliar USD atau turun sekitar 6 persen dibandingkan peride yang sama tahun lalu.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumut, Bismark Saor Pardamean mengatakan penurunan ekspor terjadi pada sektor pertanian sekitar 18 persen dan industi 3,8 persen. Sedangkan pertambangan dan galian justru naik 37 persen. Berdasarkan golongan barang, ekspor karet dan barang dari karet merupakan produk terbesar yang mengalami penurunan yaitu sekitar 25 persen, selanjutnya lemak dan minyak hewani 13 persen, kopi, teh dan rempah 11 persen serta buah buahan.
Selain itu, Bismark juga mengatakan Negara yang mengalami penurunan nilai ekspor adalah Amerika Serikat 12 persen, selanjutnya Belanda, Jepang, India dan beberapa Negara lainnya. (Tri Kurniawan/Medan)