Medan FM - Keberadaan Kredit Usaha Rakyat yang disalurkan pemerintah dengan bunga ringan ddan tanpa agunan dinilai tidak mendidik pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Karena membuat pelaku usaha tidak memiliki kewajiban mengembalikan pinjamannya sehingga NPL perbankan tinggi.

Wakil ketua Kamar Dagang dan Industry Sumut bidang perbankan Syafaruddin Siregar mengatakan krdit usaha rakyat ini merupakan program yang tidak mendidik sebab tidak ada kewajiban pelaku usaha mengembalikan pinjamannya karena tidak terikat oleh agunan. Seharusnya masyarakat khususnya pelaku umkm diberikan kredit dengan bunga yang wajar serta kemudahan dan pelayanan yang maksimal. Salah satunya dengan melakukan jemput bola kepada pelaku usaha serta bimbingan agar usahanya lancar. Menurutnya, dana KUR yang diperolah pelaku usaha selama ini kebanyakan dimanfaatkan untuk hal yang konsumtif dan tidak menghasilkan.

Sementara itu, Ketua UKM Center Sumut, Deni Faisal Mirza mengatakan dana KUR sangat dibutuhkan pelaku umkm demi menunjang usahanya terus berkembang. Namun selama ini yang mejadi hambatan pelaku UMKM dalam mengajukan dana KUR adalah bunganya yang masih relative tinggi serta sulitnya memperoleh penjaman tersebut dari perbankan. (Tri Kurniawan/Medan)