image
Tidak Dipedulikan Pemerintah, Turki dan Brunei Berebut Bocah Aceh Ini

10 May 2017 3714 Viewed


Naufal Raziq, pelajar kelas 2 MTSN Langsa Lama, Kota Langsa, Aceh penemu energi listrik dari pohon kedondong mulai diincar negara luar. Tak tanggung-tanggung, Turki dan Brunei melalui menteri energinya mengaku tertarik memboyong Naufal ke nagara mereka. Hal ini mengemuka setelah tidak adanya tindak lanjut dari pemerintah Indonesia meneruskan penelitian energi yang terbarukan tersebut.

"Energi yang terbarukan adalah masa depan dunia. Para penemunya adalah permata yang layak diperebutkan," ujar Menteri Energi Turki Yildiz, Senin (8/5) seperti dikutip dari AFP seraya menyayangkan pemerintah Indonesia yang tidak jeli melihat potensi rakyatnya sendiri. Senada dengan Yildiz, Menteri Energi Brunei Darussalam Mohammad Yasmin bin Haji Umar juga mengutarakan hal yang sama.

"Efisiensi energi mutlak diberlakukan. Masa depan dunia berada di genggaman para penemu energi yang terbarukan. Kami berani membayar mahal demi hal tersebut," kataYasmin bin Haji Umar.

BIAYA PENELITIAN NAUFAL DARI KANTONG PRIBADI

Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Supriaman dan Deski ini sebelumnya hanya coba-coba. Berawal dari pelajaran di sekolah, Naufal akhirnya berhasil menciptakan tenaga listrik dari batang pohon. Dia menjelaskan, pertama kali eksperimen itu dilakukan pada pohon mangga dan ternyata tidak layak. Akhirnya saya menemukan kedondong pagar yang kadar asam atau getahnya mampu menghantarkan listrik.

Meski demikian, Naufal mengaku bahwa bekal yang dimiliki tidak hanya dari sekolah. Namun juga adanya  dukungan sang Ayah yang sangat membantu dalam percobaannya tersebut.

"Kebetulan ayah Naufal bekerja di elektronik. Jadi sedikit banyak saya tahu alat-alat elektronik," paparnya. Hasil temuan energi dari pohon kayu ini memang sederhana, dengan rangkaian yang terdiri dari pipa tembaga, batangan besi, kapasitor dan dioda, arus listrik yang dihasilkan sangat tergantung kepada kadar keasaman pohon.

Sebelumnya, Naufal sudah melakukan lebih dari 60 kali percobaan dan menelan biaya sekitar Rp14 juta. Dengan temuannya ini, satu rumah dapat dialiri listrik melalui sepuluh pohon kedondong pagar. Ditanya cita-cita dan keinginannya ke depan. Dengan sigap Naufal langsung menjawab ingin menjadi ilmuwan. "Saya ingin jadi ilmuwan dan kedepannya ingin mengembangkan eksperimen untuk menghidupkan alat elektronik," tukasnya.

Sumber : http://www.rakyatsumatera.com/2017/05/tidak-dipedulikan-pemerintah-turki-dan.html

TAGS:

Terhubung dengan kami

@963MedanFM
Get it on Google Play

Hubungi kami

Telepon+6261 6622 628 (Kantor)
+6261 6612 986 (Studio)
Mobile, Whatsapp, Line+62819 88 9630
LokasiJl. Pembangunan I No. 6
Krakatau, Medan - 20238