Kediri - Kebanyakan orang akan merasa merinding, jijik dan bahkan takut saat melihat ulat, terlebih jenis ulat bulu. Namun hal itu tidak terjadi pada Eli Yulianti (23), mahasiswi universitas swasta Kabupaten Kediri.
Bagi Yuli, panggilan akrab Eli Yulianti, ulat bulu dan kalajengking adalah hewan paling lucu. Ia menyukainya sejak kecil. detikcom menemui Yuli di sebuah area taman di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Ulat-ulat ini tidak hanya dipegang dan ditaruh di telapak tangan, namun sesekali ulat bulu itu dibiarkan merayap hingga kepala dan wajahnya. Salah satunya adalah jenis ulat bulu ukuran besar berwarna kuning.
Yuli mengaku sejak kecil terbiasa bermain ulat dan hingga kini setiap kali menemukan ulat dia pasti akan berinteraksi dengan ulat itu. Ulat-ulat ini tidak dipelihara. Ia mengambilnya di alam bebas dan melepasnya kembali setelah puas bermain dengan ulat tersebut.
"Sudah sejak kecil saya seperti ini, kata ibu saya pada saat usia 2 tahun, saya sudah bermain dengan anak tikus dan cicak mas," ucap Yuli, Selasa (3/4/2018).
Kebiasaan menyentuh, mengambil dan bermain dengan ulat bulu ini sudah sering Yuli lakukan, baik saat berada di kampus atau nongkrong bersama teman temannya. Apakah kulitnya tidak pernah merasakan gatal dan panas?
"Saya juga sering merasakan gatal, panas karena ulat bulu, cuman saya tidak merasa geli, tapi saya juga tidak kapok bermain dengan mereka (ulat) saya suka saja dengan ulat," jelas Yuli.
Bahkan untuk mengetahui jenis ulat bulu yang gatal, panas atau berbahaya untuk kulitnya, Yuli tak segan menyentuhkan kulitnya dengan ulat bulu.
"Kalau untuk mengetahui ulat berbahaya atau tidak, biasanya saya taruh di kulit dulu untuk tes," imbuh Yuli.
Banyak orang tidak mengetahui bahwa tidak semua ulat bulu bisa mengakibatkan gatal dan panas pada kulit. Yuli tidak memungkiri bahwa rasa gatal, panas dan demam pernah ia alami, baik akibat gigitan kalajengking, ulat bulu atau hewan melata lainnya. Namun hal itu tidak membuat Yuli kapok bermain dengan ulat.
Sumber : https://news.detik.com