Pelatihmengaku bingung dengan keputusan wasit yang memberi kartu kuning kedua kepada M Riyandi dalam laga menghadapi Brunei Darussalam pada , Selasa (26/3). Timnas Indonesia U-23 meraih kemenangan tipis atas Brunei Darussalam pada laga ketiga Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2020.
Sempat unggul 2-0 lebih dulu, tim Merah Putih kemudian kebobolan pada menit ke-84. Sebelumnya Riyandi mendapat kartu kuning karena melanggar pergerakan pemain Brunei, selain itu wasit Bijan Heidari juga menunjuk titik putih. Eksekusi penalti Brunei dapat digagalkan Riyandi, namun wasit menganggap kiper Barito Putera itu melakukan pelanggaran dengan bergerak terlebih dahulu dan harus mendapat kartu kuning kedua sehingga harus keluar. Selain itu tendangan 12 pas untuk Brunei pun diulang. Posisi Riyandi kemudian digantikan Dimas Drajad yang kemudian gagal menghalau penalti Azim Izamuddin Bin Suhaimi.
Melihat keputusan wasit yang memberi kartu kuning kedua kepada Riyandi, Indra mengaku bingung karena belum pernah memiliki pengalaman seperti itu. "Saya tidak tahu itu regulasi baru apakah penjaga gawang maju dapat kartu kuning, karena biasanya hanya diperingatkan saja. Nanti kita akan cari referensi tentang itu," ucap Indra usai laga.
Mantan pelatih Bali United itu menilai kartu kuning pertama yang didapat Riyandi adalah sebuah kewajaran karena merupakan upaya melakukan penyelamatan. Dalam tiga laga Kualifikasi Piala Asia U-23 2020, Indra menempatkan tiga penjaga gawang dalam tiga laga. Sebelum menurunkan Riyandi dalam pertandingan menghadapi Brunei, Indra mengandalkan Awan Setho Raharjo ketika bertemu Thailand dan menempatkan Satria Tama di bawah mistar saat duel melawan Vietnam. (sry/jun)