Siapa yang tidak suka kol goreng? makanan yang sering kali dijadikan lalapan ini tentu saja menjadi pelengkap bagi para pecinta lalapan. Ada yang suka dengan kol mentah dan ada juga yang suka dengan kol goreng. Kol goreng biasanya dimasak dengan menggunakan minyak yang sudah berulang kali digunakan (minyak jelantah).
Seringkali minyak yang dipakai untuk menggoreng kol sudah berwarna hitam dan kotor. Sehingga menghasilkan warna kol yang kecoklatan sehingga semakin menambah nafsu makan para pecinta lalapan Tapi jangan salah, kol goreng bukanlah makanan atau sayuran yang dianjurkan untuk dimakan terlalu sering, karena ternyata kol goreng memiliki beberapa keburukan bagi kesehatan.
Melansir dari Aldo Dokter, kol memiliki sejuta kandungan yang berguna bagi tubuh, misalnya saja vitamin C, vitamin K, vitamin B6, vitamin B1, asam folat dan sumber energi seperti karbohidrat, protein, kalsium, kalium, dan thiamin. Kol memiliki segudang manfaat.
Kol mengandung zat antikanker dan dapat menurunkan risiko kanker pada seseorang karena mengandung senyawa sulforaphane. Ada juga kandungan apigenin yang dapat menurunkan ukuran kanker payudara. Kol ungu juga mengandung antioksidan anthocyanin yand dapat menghambat pertumbuhan sel tumor baru. Kol juga bermanfaat untuk kesehatan jantung, serta meningkatkan kekebalan tubuh dan pencernaan.
Namun menggoreng kol dengan suhu panas dan minyak yang telah digunakan untuk mengoreng berkali-kali, dapat mengakibatkan kandungan yang baik dalam kol hancur. Selain itu, kol goreng dapat menimbulkan risiko terjadinya kanker akibat minyak yang sudah digunakan berkali-kali karena dapat mengeluarkan radikal bebas yang merupakan zat karsinogenik (zat penyebab kanker).
Disamping itu, minyak berlebih pun dapat menyebabkan kadar kolesterol dalam tubuh naik. Lebih baik konsumsi kol yang segar, jika ingin menggoreng kol, gunakan minyak yang baru dan suhu yang rendah jadi kandungan dan manfaat dari kol tetap ada.
sumber, merahputih.com