Organisasi Kesehatan Dunia telah menghentikan sementara uji coba obat malaria hydroxychloroquine untuk pasien virus Corona COVID-19. Pada Senin (25/5/2020) Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan hal ini berkaitan dengan masalah keamanan.
Sebelumnya, uji coba hydroxychloroquine dipuji Donald Trump sebagai pengobatan virus Corona baru. Bahkan Trump mengatakan dirinya mengkonsumsi obat tersebut untuk mencegah terinfeksi virus Corona.
Mengutip Channel News Asia, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan keputusan itu diambil setelah penelitian yang dimuat dalam jurnal medis The Lancet menunjukkan obat ini dapat meningkatkan risiko kematian pasien Covid-19. Tedros mengatakan sebuah kelompok Solidarity Trial yang terdiri dari ratusan rumah sakit rujukan virus Corona di seluruh dunia sebelumnya mendaftarkan pasien untuk diuji menggunakan hydroxychloroquine.
"Kelompok eksekutif menetapkan menghentikan sementara hydroxychloroquine dalam uji coba, sementara data keselamatan ditinjau oleh Dewan Pemantau Keamanan Data," kata Tedros dalam konferensi pers virtual dikutip dari AFP, Selasa (26/5/2020).
WHO sebelumnya merekomendasikan untuk tidak menggunakan hydroxychloroquine dalam pengobatan atau mencegah dari infeksi virus Corona, kecuali sebagai bagian dari uji klinis. Hydroxychloroquine selama ini digunakan untuk mengobati malaria, juga autoimun seperti radang sendi.
WHO Setop Sementara Uji Coba Hydroxychloroquine untuk Pasien Corona
Email[email protected]
Telepon+6261 6622 628 (Kantor)
+6261 6612 986 (Studio)
Mobile, Whatsapp, Line+62819 88 9630
LokasiJl. Pembangunan I No. 6
Krakatau, Medan - 20238